Siapa sih yang tidak suka dengan Korea Selatan? Karena kepopuleran K-Pop dan K-Drama nya menjadikan Korea Selatan sebagai negara yang dituju oleh hampir semua orang di dunia.
Pada pertengahan tahun 2015 lalu, saya bersama dengan teman-teman mulai merencanakan jalan-jalan ke Korea Selatan. Kami rencana mau ke Korsel sekitar bulan Oktober tahun 2016. Jadi, persiapan jalan-jalan ke Korsel nya kurang lebih selama 1 tahun. Nah, apa saja persiapan kami ke Korsel itu? Yuk simak dibawah ini.
1. Passport
Ini penting banget ya, buat yang mau jalan-jalan ke luar negeri itu harus pakai Passport. Bagi yang belum punya passport, harus bikin passport ya. Cara bikin passport itu gampang kok. Bisa lewat internet, bisa juga datang langsung ke imigrasi sesuai daerah tempat kamu tinggal. Bagi yang sudah punya passport, coba cek passport nya, apakah masa berlaku nya sudah lewat apa belum. Kalau sudah lewat, harus diperpanjang lagi. Terus pastikan juga masa berlaku passport kamu lebih dari 6 bulan dari hari keberangkatan. Soalnya maskapai penerbangan itu hanya mau menerima penumpang yang berpaspor minimal masa aktif enam bulan sebelum masa berlaku habis. Kalau kurang dari 6 bulan, itu berarti passport kamu harus secepatnya di perpanjang lagi.
2. Tiket Pesawat
Tiket pesawat bisa di dapat dengan murah kalau kamu beli nya dari jauh-jauh hari. Kalau saya sih waktu itu beli nya bulan Oktober 2015 untuk keberangkatan Oktober 2016 (8 Oktober – 19 Oktober 2016). Saya memilih menggunakan Budget Airlines yaitu Airasia. Waktu itu saya mendapat harga tiket Jakarta-Seoul PP (transit KL) sekitar Rp3.800.000/orang. Harga termasuk 20kg bagasi.
Sedikit tips sih, sign up aja newsletter nya maskapai penerbangan yang dituju atau jadi member nya maskapai penerbangan tersebut. Kalau saya sih memang sudah jadi member nya Airasia, jadi sering dapat email nya kalau mereka ada promo. Selain itu, rajin-rajin lah pergi ke travel fair untuk dapat tiket pesawat murah. Kamu juga bisa cek Google Flight atau Skyscanner untuk cek harga tiket pesawat. Karena tiket pesawat itu harganya berubah-ubah setiap waktunya. Kalau kebetulan bisa dapat tiket murah, langsung beli saja
Jangan lupa untuk melakukan Self Check-in atau Web Check-in beberapa hari sebelum keberangkatan. Coba cek aja di website penerbangannya, kapan bisa mulai self check-in karena tiap penerbangan itu berbeda-beda. Setelah self check-in, kamu akan mendapatkan Boarding Pass yang merupakan tiket pesawat kamu. Bisa aja sih melakukan self check-in pas di airport, tapi jadi buang waktu lagi. Jadi pas di airport itu, pastiin kamu pegang Passport dan Boarding Pass ya
3. Travel Buddies
Awalnya saya rencana mau pergi bersama kedua teman saya saja, yang isinya cewe-cewe semua. Kami bertiga pun sudah membeli tiket pesawat Airasia itu untuk keberangkatan Oktober 2016. Ternyata ada 1 orang teman saya yang cowo mau ikut juga ke Korea. Karena saya sama dia pernah jalan-jalan bareng juga, akhirnya saya iyakan. Daripada dia nyempil sendiri cowo 1 orang, teman saya pun yang cewe mengajak pacarnya untuk ikut juga ke Korea. Akhirnya group traveling ke Korea ini pun totalnya ada 5 orang, dengan komposisi 3 cewe 2 cowo.
Pemilihan travel buddies atau teman seperjalanan itu harus sangat selektif. Karena gaya traveling setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang suka nya jalan cepat, ada juga yang suka jalan lambat. Ada yang suka bangun pagi, ada yang suka bangun siang dan tidak mau diganggu bangunnya, ada yang suka bangun siang tapi masih bisa bangun pagi demi jalan-jalan, dll.
4. Itinerary
Nah setelah sudah dapat travel buddies yang fix, selanjutnya tentukan itinerary atau jadwal perjalanan nya selama di Korea. Kami berangkat dari Jakarta tanggal 8 Oktober 2016 pk10.30, transit di KL 10 jam, lalu sampai di Seoul tanggal 9 Oktober 2016 pk08.20. Pulangnya dari Seoul tanggal 18 Oktober 2016 pk16.25, transit di KL 9 jam, lalu sampai di Jakarta tanggal 19 Oktober 2016 pk08.05. Jadi total perjalanan kami ialah 12 hari. 10 hari di Korea dan 2 hari transit. Karena kami di hari pertama kami transit di KL selama 10 jam kami juga harus menyiapkan itinerary untuk di KL nya.
Karena itinerary bersifat subjektif, itinerary ini selalu berubah-ubah. Kami berlima masing-masing memiliki keinginannya sendiri-sendiri mau pergi kemana saja dan mau melakukan apa saja. Entah sudah berapa kali kami mengubah itinerary sebelum keberangkatan. Kami berlima sempat bertemu beberapa kali untuk membahas itinerary.
Untuk menyiapkan itinerary, kami harus rajin-rajin browsing. Apa saja tempat yang wajib dikunjungi, informasi lengkap mengenai tempat wisata itu (jam buka, alamat, dll), dan segudang informasi lainnya. Namun kalau tidak mau ribet dan tidak ada waktunya untuk browsing, kami bisa bantu kamu untuk membuat itinerary kamu sendiri. Baca selengkapnya disini ya.
5. Budgeting
Setelah mengetahui kami mau kemana-mana saja di Korea, kami pun mulai menyusun budgeting. Kira-kira pengeluarannya berapa banyak untuk trip ke Korea ini. Waktu itu kami sudah membeli tiket pesawat sebesar Rp3.800.000. Setelah dihitung-hitung sih kami masih butuh sekitar Rp10.000.000 lagi untuk dibawa ke Korea Selatan selama 10 hari. Jadi total prediksi pengeluarannya ialah sekitar Rp13.000.000. Kami juga bisa bantu kamu untuk membuat estimasi budgeting jalan-jalan kamu di Korea. Baca selengkapnya disini.
6. Penginapan
Untuk penginapan kami memilih di daerah Hongdae. Karena diliat dari review-review orang yang pernah jalan-jalan ke Korea, mereka semua kebanyakan menginap di daerah Hongdae. Katanya Hongdae itu daerahnya anak muda, soalnya dekat dengan Hongik University, makanya banyak yang suka menginap di daerah sana. Kalau mau menginap dekat dengan Hongik University yang terkenal itu, cari aja Guesthouse yang letaknya dekat dengan Hongik Univ Station Exit 9.
Kalau kami sih waktu itu liat-liat sendiri aja di Airbnb.com atau Booking.com. Penginapan mana di daerah Hongdae yang murah dan bagus. Banyak banget sih sebenernya. Akhirnya sih kami memilih di Uwa Guesthouse, dan booking nya lewat Airbnb.com. Uwa Guesthouse ini letaknya dekat dengan Hongik Univ Station Exit 3, cukup jauh dari daerahnya Hongik University yang Exit 9 itu. Kalau di dekat Uwa Guesthouse, daerahnya ini sepi dan tidak bising, tidak seperti daerah Hongik Univ Exit 9 yang ramai sekali dengan street musician.
7. Visa
Visa Korea itu diurusnya 90 hari sebelum keberangkatan. Karena kami berangkatnya bulan Oktober, pengurusan visa nya ialah di bulan Agustus. Biaya visa Korea, untuk Single Visa (visa kunjungan dibawah 90 hari) ialah sebesar Rp544.000. Untuk persyaratan dokumennya bisa dicek di website Kedutaan Besar Korea untuk Indonesia nya langsung, kalau cuma mau jalan-jalan, pilih yang Visa Kunjungan Wisata dan Wisata Keluarga. Oh ya, sebelum membuat visa pastikan kamu sudah booking penginapan ya. Karena di Visa Application Form, kita harus menulis alamat tempat kita menginap beserta dengan contact personnya.
Setelah semua dokumennya lengkap, kami menyerahkannya ke Kedutaan Korea bagian Visa. Lalu kurang lebih selama 3-4 hari kerja, cek status visa nya lewat website nya Korea Visa Portal. Kalau sudah di approve, bisa langsung ke Kedutaan Korea bagian Visa nya untuk di ambil Passport nya lagi. Kalau sudah lewat dari 3-4 hari kerja tapi status nya belum di approve, itu artinya mungkin ada dokumen yang kurang. Mereka dari kedutaan biasanya akan menelepon kita bahwa ada dokumen yang harus dilampirkan lagi. Atau kita yang inisiatif sendiri menelepon ke kedutaan bagian visa nya.
8. Sewa Wifi / Beli SIM Card
Korea Selatan terkenal dengan banyaknya Free Wifi di daerah tempat wisata, bahkan di subway kita bisa mengakses Free Wifi ini. Tapi jangan salah, Free Wifi itu sinyal nya sebetulnya kurang bagus. Jadi kami memutuskan untuk menyewa Wifi. Sebetulnya kita juga bisa sewa Wifi di Korea nya langsung. Namanya Wifi Egg. Biasanya banyak yang sewa dari Airport nya Korea. Atau bisa juga book online. Tapi kita juga bisa sewa Wifi Egg ini dari Indonesia. Karena tidak mau repot, kami sewa nya dari Indonesia saja yaitu lewat Passpod.
Selain sewa wifi, alternatif nya ialah beli SIM Card di Korea. Bisa pilih antara Sim Card yang bisa mobile data dan voice call (EG SIM Card), bisa juga yang cuma data only plan yang tidak bisa menerima ataupun membuat panggilan (Unlimited 4G/LTE Data Package).
9. Beli Tiket Masuk Wisata / Download Voucher Diskon Tiket Masuk Wisata
Tiket masuk wisata itu kalau kita beli langsung on the spot disana, biasanya harganya normal price. Kalau bisa beli tiket masuk wisata dari Indonesia itu bagus, karena biasanya ada banyak diskon yang ditawarkan. Waktu itu saya dapat diskon voucher Everland saat datang ke travel fair di JCC Senayan. Lumayan loh, normal price nya ialah 48.000 won (atau sekitar Rp590.400), setelah diskon jadi Rp378.000. Makanya saran saya sih, rajin-rajin datang ke travel fair ya
Tidak hanya itu, sebenarnya di internet itu ada banyak banget voucher diskon tiket masuk wisata di Korea yang bisa kita download secara gratis. Di Korea nya sendiri, terutama di stasiun subway, ada banyak voucher diskon yang bisa diambil secara gratis. Kita cukup menunjukan voucher diskon itu, kalau voucher nya masih berlaku, kita bisa mendapat diskon. Waktu itu saya dapat diskon untuk masuk ke Petite France, dari normal price 8.000 won, setelah di diskon jadi 6.000 won. Lumayan kan?
Atau alternatif lain ialah beli tiket online. Ada banyak website yang menyediakan pembelian tiket secara online, kalau book lewat situ biasanya suka dapat diskon. Coba cek website satu ini.
10. Download aplikasi yang berguna selama di Korea Selatan
Aplikasi yang berguna selama di Korea Selatan itu maksudnya seperti peta subway atau bus Korea, translator, dsb. Awalnya saya install “NAVER Dictionary” untuk memudahkan komunikasi dengan orang Korea jika mereka tidak bisa bahasa Inggris atau Mandarin. Tapi akhirnya saya uninstall lagi sih, karena saya rasa Google Translate juga sudah cukup bagus. Lalu saya juga ada install “Korea Subway”. Ini peta Subway untuk di Seoul, Busan, dan Jeju. User interface nya juga oke. Mudah digunakan juga. Sayangnya banyak banget iklan nya, jadi agak risih. Tapi sempat berguna juga pas di Korea. Saya juga sempat install “Visit Korea” yang memang aplikasi official dari Korea Tourism Organization (KTO) nya. Disini kita juga bisa akses peta di Korea. Tapi karena agak membingungkan, jadi saya uninstall lagi. LOL
Akhirnya sih aplikasi yang kepake pas kami di Korea itu ialah Google Maps, Korea Subway, dan Google Translate. Lewat Google Maps, kami jadi bisa cobain naik bus juga di Korea. Kalau Korea Subway kan cuma nampilin peta subway nya saja.
11. Packing
Tiket pesawat sudah ada, penginapan sudah di booking, visa juga sudah ditangan. Nah, sekarang tinggal menunggu hari H saja. Sebelum hari H, pastinya kita packing dulu dong.
Karena kami berangkatnya di awal bulan Oktober yaitu awal musim gugur, kami pun membawa beberapa baju atau jaket hangat dan celana panjang juga. Kalau saya sih bawa baju-baju tipis biar bisa di mix match sama jaket atau cardigan. Saya juga bawa mini dress gitu, biar praktis. Untuk bawahannya, saya bawa rok-rok mini beserta legging agak tebal. Bawa juga sih celana jeans panjang gitu, tapi paling cuma 1-2 aja. Lebih banyak rok-rok mini sih sama legging agak tebal. Kalau jeans panjang kan berat ya bawanya. Tapi saya juga sampe bawa jaket tebal gitu, takutnya disana tiba-tiba cuacanya ekstrem. Ya buat jaga jaga aja sih. Sebenernya kalau awal musim gugur itu cuacanya belum terlalu dingin. Palingan seperti di Puncak aja, sejuk-sejuk gitu deh. Makanya saya membawa banyak baju tipis yang bisa dipadukan dengan cardigan. Saya juga bawa sarung tangan, topi kupluk, kacamata hitam, syal, dan kaos kaki. Lip balm, body lotion, dan tolak angin juga tidak ketinggalan dibawa.
Sebenernya pakaian yang saya bawa tidak terlalu banyak, soalnya emang ada rencana mau belanja juga disana Yang bikin berat koper saya itu sebenarnya ialah makanan-makanan dari Indonesia yang mau saya bawa untuk di Korea. Saya bawa banyak banget Indomie, ada kali 10 bungkus. Terus sama snack-snack khas Indonesia juga banyak banget saya bawa. Ini semua saya bawa untuk saya kasih ke orang asing yang saya kenal nanti di Korea. Entah itu orang-orang yang saya temui di Guesthouse, atau teman Korea saya yang sudah janjian mau ketemu di Korea nanti. Jadi saya memang punya beberapa teman Korea gitu, yang saya kenal pas di Jakarta ataupun Beijing. Saya pikir mau reuni sama mereka sekalian kasih oleh-oleh dari Indonesia Karena koper nya sudah tidak muat lagi, saya sampe bawa backpack 32L khusus untuk bawa snack-snack gitu. Karena snack nya ada yang buat dimakan sama kita-kita juga.
Jadi total tas yang saya bawa itu ada 3. Pertama, koper yang bakal dimasukan ke bagasi pesawat. Kedua, tas backpack 32L yang isinya kebanyakan snack-snack. Ketiga, tas selempang yang ukurannya cukup besar yang isinya barang-barang pribadi. Rempongnya…
Saya masih ingat waktu itu koper saya berat nya sekitar 20an kg. Pas-pas an banget sama batas maksimum bagasi nya. Lalu pulangnya karena diisi lagi sama oleh-oleh, berat koper saya itu sama dengan berat awal kedatangan yaitu 20an kg. LOL
Itulah kesemua persiapan kami untuk jalan-jalan ke Korea Selatan selama 10 hari pada bulan Oktober 2016 lalu. Cukup banyak persiapan yang kami lakukan. Lalu, bagaimana dengan kamu? Sudah sampai mana persiapan liburan ke Korea nya?




