Bagi kamu yang sedang merencanakan jalan-jalan ke Eropa, kamu pasti harus mengurus hal yang satu ini sebelum keberangkatan: Visa Schengen. Ya, Visa Schengen ini dapat kamu ajukan paling cepat 90 hari sebelum keberangkatan, alias H-3 bulan (update bulan Feb 2020: pengajuan visa bisa dilakukan 6 bulan sebelum keberangkatan). Kalau sudah dapat Visa Schengen, artinya kamu sudah bisa keliling seluruh negara Schengen. Cakupan negara Schengen itu terdiri dari 26 negara:
- 22 European Union Member States (Austria, Belgium, Czech Republic, Denmark, Estonia, Finland, France, Germany, Hungary, Italy, Greece, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Malta, Netherlands, Poland, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spain and Sweden)
- Switzerland, Norway, Liechtenstein and Iceland integrally enforce the Schengen Convention, but are not members of the European Union.
Lalu ada 6 European Union Member States yang berada di luar area Schengen, yaitu UK, Ireland, Cyprus, Bulgaria, Romania and Croatia. Jadi untuk keenam negara ini butuh visa tersendiri lagi.
Nah, karena kali ini saya rencana mau ke France, Netherlands, dan Switzerland yang kesemua negara itu termasuk ke dalam area Schengen, jadi saya cukup apply visa Schengen saja. Tidak perlu visa lain lagi.
“Dimana sih pengajuan visa Schengen itu?” Ini tergantung dari itinerary kamu sendiri sih. Seperti yang telah dijelaskan di halaman FAQ TLSContact:
- Bila anda akan mengunjungi hanya satu negara Schengen, anda harus melamar di Kedutaan atau Konsulat negara tersebut.
- Jika Anda berniat untuk mengunjungi beberapa negara Schengen, Anda harus mengajukan permohonan visa di Kedutaan Besar atau Konsulat di negara yang paling lama anda kunjungi atau dimana terdapat orang yang berhubungan dengan anda, tujuan utama perjalanan Anda (alasan bisnis di satu negara Schengen memiliki yuridiksi yang lebih besar daripada kunjungan wisata, keluarga atau kunjungan pribadi di negara bagian lain).
- Bila anda akan mengunjungi beberapa negara Schengen dan tinggal di negara-negara tersebut sama lamanya, anda harus melamar di Kedutaan atau Konsulat negara yang pertama anda kunjungi.
Berdasarkan itinerary yang saya buat, negara yang paling lama saya kunjungi itu ialah Perancis. Oleh karena itulah, saya mengajukan visa Schengen nya di Kedutaan Perancis lewat TLSContact. TLSContact itu ialah agent yang ditunjuk secara khusus oleh Kedutaan Perancis untuk menangani urusan visa Schengen.
Prosedur membuat visa Schengen lewat TLSContact ini sangat mudah. Cukup lakukan saja langkah-langkah yang ada di halaman TLSContact.
1. Daftar Dokumen
Ada beberapa jenis Visa, kalau tujuan kamu ialah jalan-jalan, pilih yang Tourism (less than 90 days). Untuk dokumen-dokumen yang dibutuhkan, silahkan liat disini. Kalau saya sih waktu itu sempat galau antara yang Family Visit atau yang Private Visit, karena mirip gitu, harus ada surat undangan dari Perancis nya. Saya sampai telp langsung ke TLSContact di 021-29852777 untuk konsultasi mengenai jenis visa apa yang cocok untuk saya. Dan akhirnya disarankan yang Private Visit (less than 90 days) karena surat undangannya itu berasal dari organisasi resmi di Perancis, yang menyatakan bahwa saya akan menginap disana. Kalau surat undangannya dibuat oleh Family kita, baru pilih yang Family Visit. Dokumen yang dibutuhkan untuk Private Visit, silahkan liat disini. Saya juga membuat list dokumen sendiri sih, ada beberapa dokumen tambahan nya juga. Buat jaga-jaga aja sih sebenernya.
- Application Form
Untuk Application Form, bisa kita download sendiri kalau sudah memasukan data-data pribadi ke account TLSContact nya (liat prosedur nomor 3).
- Passport Baru & Passport Lama
Kalau punya Passport Lama, harus dibawa ya. Kalau memang baru saja memiliki Passport dan belum mempunyai Passport lama, ya tidak masalah juga. Yang penting Passport nya itu masih berlaku.
- Photo Size 3.5cm x 4.5cm, color photo with white background
Visa Schengen punya peraturannya sendiri dalam menetapkan ukuran foto, yaitu 3.5cm x 4.5cm. Background foto nya warna putih. Sebenarnya bisa saja sih, kita foto di rumah dengan latar belakang warna putih, lalu dicetak deh di tempat cetak foto. Lebih murah harusnya daripada foto langsung di foto studio. Tapi kalau saya sih foto nya di foto studio, karena saya bersama orangtua dan mereka tuh maunya langsung foto di tempat foto studio nya.
- Tiket Pesawat PP
Tiket pesawat ini harus mencakup tiket pesawat PP dari Indonesia ke wilayah Schengen. Kalau kamu rencana mau berpergian ke sesama negara Schengen, kamu juga harus melampirkan bukti tiket kereta/pesawat/bus dalam negara Schengen nya. Misal, dari Perancis mau ke Belanda, nah itu transport nya mau naik apa, apakah kereta/pesawat/bus. Harus ada bukti nya gitu loh.
Kalau saya sih karena tidak mau ribet kasih bukti transportasi dalam negara Schengen, saya kasih nya tiket pesawat PP bayangan saja. Karena saya memang rencananya akan beli tiket antar negara Schengen setelah visanya sudah keluar. Jadi saya sebetulnya sudah beli tiket pesawat dari Jakarta-Paris, Zurich-Jakarta saat Travel Fair. Nah menjelang H-7 apply visa saya datang ke Travel Agent, waktu itu sih saya ke Panorama Tour, untuk booking tiket pesawat Jakarta-Paris dari tanggal sekian sampai sekian (sesuai jadwal awal nya saja). Saat itu saya tanya, kapan time limit nya, alias batas pembayaran tiket pesawat nya ini. Si mba nya bilang sampai hari Minggu depan (23 Juli 2017), sementara apply visa nya hari Rabu (19 Juli 2017). Okelah, berarti bisa nih. Jadi yang saya lampirkan ke Kedutaan itu tiket pesawat PP Jakarta-Paris yang saya booking di Panorama Tour itu. Jadi seakan-akan saya perginya cuma ke Perancis doang gitu, ga ke negara lain lagi.
- Surat Undangan
Kami sekeluarga rencananya memang akan menginap di Plum Village Perancis untuk beberapa hari. Jadi kami mendapat surat undangan dari Plum Village nya yang menyatakan bahwa kami akan menginap disana. Surat undangan ini harus dilampirkan saat apply visa Schengen. Oleh karena itulah, kami memilih Private Visit karena mempunyai surat undangan seperti ini.
- Asuransi Perjalanan
Untuk asuransi perjalanan, kami memilih asuransi perjalanan dari Allianz yang Deluxe. Ada beberapa asuransi lainnya juga sih yang bisa dijadikan pilihan asuransi untuk visa Schengen. Alasan kenapa kami memilih Allianz ialah karena memang kami sekeluarga mempunyai asuransi kesehatan dan jiwa di Allianz, agent Allianz nya juga kebetulan memang teman baik si nyokap, jadi lebih tenang aja sih rasanya. Selain itu, kami juga sempat bandingkan dengan asuransi lain, seperti AXA, ACA, dsb. Menurut saya sih harganya ga beda jauh ya, manfaat yang di dapat juga kurang lebih mirip lah. Soalnya yang penting kan, asuransi nya itu harus bisa cover perlindungan minimal 30.000 Euro selama kita berada di wilayah Schengen.




